coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 16 Oktober 2008

JK Panggil Presiden PKS

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Forum lobi tahap akhir RUU Pilpres yang digelar Panja DPR di Hotel Santika, Jakarta Barat, malam ini cukup alot. Di tengah alotnya forum lobi itu, kabar berhembus: Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Tifatul Sembiring.

Benarkah isu itu? Meski kemungkinan-kemungkinan pertemuan politik antara dua tokoh itu ada, namun hingga saat ini belum ada kepastian. Isu yang beredar, JK dan Tifatul ingin menyamakan persepsi mengenai angka persentase partai politik atau gabungan partai politik yang boleh mencalonkan presiden dan wakil presiden yang akan ditetapkan dalam RUU Pilpres.

Sekjen DPP PKS Anis Matta saat dihubungi detikcom mengaku tidak mengetahui adanya isu pertemuan JK dengan Tifatul. "Setahu saya tidak ada pertemuan. Tadi saya masih kontak, petang tadi Pak Tifatul masih mimpin rapat di DPP," ujar Anis Matta yang saat dihubungi pukul 22.00 WIB sedang berada di Makassar.

Sementara Tifatul Sembiring sulit dihubungi. Telepon genggamnya dalam kondisi tulalit. Sedangkan pemantauan detikcom di rumah JK di kawasan Menteng Jakarta Pusat, rumah nan asri itu terlihat sepi. Tak ada tanda-tanda JK menemui tokoh penting.

Sebagaimana diketahui, FPDIP dan Fraksi Partai Golkar (FPG) mematok persentase tinggi, hanya parpol atau gabungan parpol yang mendapat suara 30% yang bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden. Sementara FPKS mematok angka di bawahnya, 25%. Sementara parpol-parpol yang pada tahun 2004 lalu memperoleh suara lebih kecil, menawarkan angka persentase yang rendah.

Hingga pukul 23.00 WIB, Rabu (15/10/2008), belum ada kesepakatan mengenai persentase ini. Masing-masing fraksi masih tetap memegang angkanya masing-masing. Tentu, dengan maksud dan tujuan masing-masing. Parpol-parpol besar menginginkan persentase besar, agar calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung tidak terlalu banyak. Sedangkan parpol-parpol kecil, ingin mendapat porsi yang sama untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden.

Saat disinggung mengenai angka persentase sebagai syarat pencalonan presiden, Anis Matta menegaskan fraksi PKS akan mencari jalan tengah. "Mungkin kami akan menurunkan hingga angka 20%. Dengan angka itu, kita asumsikan ada tiga pasang calon presiden dan wakil presiden," jelas Anis. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda