KCI - JAKARTA: Penambahan kasus baru per-hari terpapar pandemi
virus corona (Covid-19) masih tetap di atas 1.000 setelah Senin (6/7/2020)
tercatat 1.209 orang. Bila lonjakan kasus terus terjadi Indonesia diperkirakan
akan menjadi pusat Covid-19 ketiga di Asia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19
Achmad Yurianto mengemukakan, dengan penambahan 1.209 kasus baru itu maka di
Tanah Air jumlah total pasien positif sudah mencapai 64.958 orang. Sedangkan
kasus sembuh, bertambah 814 pasien sehingga akumulasinya berjumlah 29.919 orang. Untuk
kasus meninggal dunia bertambah 70 pasien sehingga totalnya ada 3.241 orang.
Yurianto mengatakan bahwa pemeriksaan spesimen, berjumlah
12.756 spesimen. Sampai saat ini, akumulasi yang sudah diperiksa untuk spesimen
sebanyak 928.238. “Pemeriksaan ini seperti biasanya, setiap pada hari
Senin, pasti akan menurun dengan drastis karena, beberapa laboratorium kita di
hari Minggu tidak melaksanakan operasional pemeriksaan. Sehingga, hanya
terbatas pada pemeriksaan yang dilaksanakan oleh jejaring laboratorium
Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Disebutkan, sebanyak 455 wilayah administrasi di
tingkat kabupaten dan kota di 34 provinsi telah terdampak Covid-19. Ia meminta
semua pihak untuk bersikap waspada terhadap potensi penularan. Pihaknya masih
melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan yang ditengarai pernah
melakukan kontak dekat dengan kasus positif sebanyak 38.748 orang.
“Ini yang terus akan kita lakukan tracing, kita
lakukan pengamatan selama 14 hari terus menerus sehingga, diharapkan kalau akan
menjadi sumber penularan dengan melalui pengujian yang agresif maka kita bisa
melakukan isolasi dengan cepat. Kemudian, pasien dalam pengawasan sampai saat
ini masih kita lakukan pengawasan ketat sebanyak 13.360 orang,” ujar Yurianto.
Sementara itu menurut laporan republikaco.id, ahli
epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono memperkirakan Indonesia akan
menjadi pusat Covid-19 ketiga di Asia. Menurutnya, lonjakan kasus akan terus
terjadi kecuali pemerintah menerapkan langkah-langkah lebih ketat.
Dilaporkan
laman Brisbane Times pada Senin (6/7/2020), Pandu memprediksi tingkat infeksi
Covid-19 akan terus meningkat hingga September atau Oktober. Angkanya dapat
mencapai 4.000 kasus per hari.
Pandu
mengungkapkan sejauh ini skala pengujian Covid-19 di Indonesia masih kecil.
"Angka-angka itu sangat rendah, itu adalah kesalahan. Peraturan
pemerintah, bagaimana mereka melakukan pengujian, didasarkan pada gejala. Itu
adalah kesalahan mereka," katanya.
Dia
berpendapat Pemerintah Indonesia seharusnya menggandakan tes reaksi rantai
polimerase (PCR). Hal itu harus dilakukan secara merata di seluruh daerah.
Menurut
Pandu, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak berhasil di
Indonesia. Dia mendesak pemerintah untuk secara masif mengampanyekan
"3M" yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker. Hal
itu menjadi upaya untuk tetap menekan penyebaran Covid-19.
Jika
kampanye itu dijalankan, Pandu memprediksi tingkat Covid-19 akan memuncak pada
Juli dan mulai turun pada Oktober. "Dengan tidak adanya langkah-langkah
baru yang ketat, Indonesia akan menjadi pusat (Covid-19) ketiga di Asia setelah
China dan India," katanya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih