coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 30 Juli 2020

Salat Idul Adha Dengan Protokol Kesehatan, Gaungkan Seruan Dari Masjid

KCI - JAKARTA: Umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha pada Jumat (31/7/2020). Tak seperti biasanya, salat yang akan dilakukan menerapkan protokol Kesehatan untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2 di tempat ibadah.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 atau Satgas Nasional mengimbau masyarakat muslim di Indonesia untuk melaksanakan salat Idul Adha dengan menerapkan protokol Kesehatan. Ketua Satgas Nasional Doni Monardo menyampaikan, Idul Adha bagi umat muslim mengandung makna keikhlasan, kepatuhan dan semangat untuk berkurban dalam menjalankan perintah yang Maha Kuasa.

“Semangat keikhlasan, kepatuhan dan berbagi sangat dibutuhkan dalam mengatasi krisis di masa pandemi COVID-19,” pesan Doni saat konferensi pers di Media Center Satgas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020).

Doni juga mengatakan, hari raya Idul Adha menjadi momentum untuk kita berdisiplin patuh untuk menjalankan protokol Kesehatan. Ia kembali mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo bahwa perjuangan masyarakat Indonesia mengatasi pandemi belum berakhir.  

“Hari raya Idul Adha ini harus menjadi momentum untuk kita berdisiplin dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Saya ingin kembali mengingatkan bahwa selama pandemi masih berlangsung maka pelaksanaan protokol kesehatan adalah harga mati,” tegasnya.

Doni mengajak semua masyarakat untuk benar-benar berdisiplin untuk menjaga diri, keluarga dan lingkungan tempat tinggal serta tempat kerja agar tidak menjadi klaster-klaster baru penularan Covid-19. Dalam hal ini, dia mengingatkan agar masyarakat dengan usia rentan dan bagi yang memiliki penyakit penyerta agar tidak melaksanakan ibadah.

"Bagi usia rentan mulai dari balita, anak-anak dan usia di atas 49 tahun serta bagi yang memiliki penyakit komorbid agar tidak perlu menunaikan ibadah,” ujar Doni.

Selain itu, Doni juga meminta bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah salat Idul Adha agar segera meninggalkan masjid atau tempat ibadah. "Setelah menunaikan salat Idul Adha agar langsung meninggalkan tempat dan pulang ke rumah masing-masing,” jelas Doni.

Selanjutnya, Doni mengajak umat muslim untuk berkurban bagi sesama. Ia mengatakan pandemi ini telah berdampak pada pemutusan hubungan kerja sebagian masyarakat.“Momenten Idul kurban saat tepat untuk membangkitkan rasa kebersamaan dan saling berbagi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang saat ini berpotensi tidak mendapat asupan makanan yang sehat dan bergizi,” tutup Doni.

"Seruan Dari Masjid"

Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 juga melansir, Doni Monardo meminta kepada perangkat daerah untuk mengimplementasikan sosialisasi terkait penerapan protokol kesehatan "Seruan Dari Masjid" setiap lima waktu menyesuaikan salat wajib, melalui pengeras suara di seluruh masjid di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Doni sebagaimana yang telah disepakati bersama Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (30/7/2020). “Kirim dan sampaikan himbauan itu ke seluruh daerah,” kata Doni.

Sebelumnya, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla telah mengeluarkan surat Seruan Dari Masjid yang berisi tentang himbauan gerakan disiplin jamaah melawan Covid-19. Dalam surat tersebut ada lima narasi yang telah disesuaikan dengan waktu salat wajib terkait sosialisasi penerapan protokol kesehatan Covid-19, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker dan menjaga jarak.

Adapun Seruan Dari Masjid itu diharapkan dapat dibacakan usai adzan dikumandangkan. Dalam hal ini Doni juga meminta agar pesan-pesan persuasif yang sudah dirangkum tersebut juga disampaikan dengan bahasa daerah setempat, dengan tujuan dapat lebih dimengerti dan diikuti oleh masyarakat di daerah.

“Sampaikan juga dalam bahasa lokal agar pesan dapat diterima dan diikuti oleh masyarakat di daerah,” pungkas Doni. ***
 --------------------------------------------------------------------------- 
Berita Anda ingin dimuat di Kicita atau Media Nasional dan Daerah di Indonesia? Silakan kirim release atau hubungi kami di 087783358784 atau e-mail: aagwaa@yahoo.com. Kami memiliki jaringan kuat dengan media terakreditasi baik cetak, online, radio maupun televisi. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda