coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Rabu, 24 Juni 2020

Update Covid-19: Angka 50.000 Kasus Positif Di Depan Mata, Sembuh Menuju 20.000

KCI - JAKARTA: Angka 50.000 untuk jumlah terpapar pandemi virus corona di Indonesia sudah di depan mata setelah terjadi penambahan kasus baru positif per-hari sebanyak 1.113 orang. Penambahan ini membuat jumlah total pasien positif di Tanah Air mencapai 49.009 orang.

Demikian data yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi, Rabu (24/6/2020). Dia mengemukakan, kasus konfirmasi positif mengalami penambahan sebanyak 1.113 orang. Total kasus positif Covid-19  mencapai 49.009 orang.

Dalam keterangannya di di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Yurianto juga mengemukakan, untuk kasus sembuh secara total tercatat  19.658 orang. Ini setelah ada penambahan sebanyak 417 orang dalam kurun waktu 24 jam. 

Sedangkan untuk kasus meninggal bertambah 38 orang. Dengan demikian yang meninggal secara total  menjadi 2.573 orang sejak Covid-19 dinyatakan pemerintah masuk ke Indonesia, 2 Maret 2020 lalu.

Penambahan tertinggi kasus positif harian teridentifikasi di Provinsi Jawa Timur dengan 183 kasus, disusul DKI Jakarta 157, Sulawesi Selatan 132, Maluku Utara 95 dan Kalimantan Selatan 90.

Yurianto mengatakan bahwa 18 provinsi  melaporkan kasus baru di bawah 10, dan 5 provinsi melaporkan tidak ada kasus sama sekali. Beberapa provinsi yang kasus sembuh lebih banyak dari kasus yang konfirmasi positif adalah Kalimantan Timur 9 kasus baru, 10 sembuh. Gorontalo 7 kasus baru dan 31 sembuh. Sumatera Barat 3 kasus baru dengan 14 sembuh. Lampung 2 kasus baru, 4 sembuh. Yogyakarta 1 kasus baru dan 4 sembuh. Papua Barat, 1 kasus baru dan 16 sembuh. 

“Kemudian Bangka Belitung tidak ada kasus baru dilaporkan, 9 sembuh. Bengkulu, tidak ada kasus baru, satu sembuh. Kalimantan Barat, tidak ada kasus baru, 5 sembuh,” ujar Yurianto.

Kabupaten dan kota terdampak sebanyak 443 wilayah yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah ini bertambah satu kabupaten/kota dibandingkan sehari sebelumnya. 

Dia menjelaskan, total pemeriksaan spesimen hingga hari ini, Rabu (24/6/2020) mencapai 689.492, sedangkan per hari ini sejumlah 21.233 spesimen. Dari hasil pemeriksaan, penularan virus SARS-CoV-2 masih terjadi di Indonesia.

“Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 36.648 orang dan pengawasan terhadap PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 13.069 orang,” ujarnya.

Sementara itu, ia berpesan bahwa bahwa proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan masih ada sumber penularan di tengah masyarakat. Kasus yang positif, dan kemudian tidak memiliki gejala yang signifikan, membuat merasa lebih aman atau merasa sehat, ini yang tidak disadari.

Yurianto juga mengingatkan bahwa masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan kemudian tidak rajin mencuci tangan.

“Inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular, dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, ia menekankan potensi bahaya tinggi pada seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang lain yang rentan tidak menggunakan masker.

“Kemungkinan terjadi penularan 100%. Namun, apabila orang yang sakit membawa virus tidak menggunakan masker, sementara orang lain yang rentan pada kontak dekatnya menggunakan masker, penularan akan turun menjadi sekitar 70%,” jelasnya.

Namun, apabila orang yang membawa virus ini menggunakan masker dan orang lain di sekitarnya tidak menggunakan masker, penularan akan turun menjadi sekitar 5%. 

“Namun, apabila dua-duanya menggunakan masker, kemungkinan penularan turun drastis menjadi 1,5%. Inilah yang meyakinkan kita, bahwa menggunakan masker adalah cara yang paling tepat,” tegas Yurianto.

Ia juga mengingatkan untuk penggunaan masker yang benar, seperti menutup hidung dan mulut dengan baik. Di samping itu, perilaku cuci tangan dan jaga jarak juga harus dilakukan. 

“Saudara-saudara, mari kita lakukan ini. Mari kita jadikan ini sebagai sebuah kebiasaan baru dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebiasaan baru kita, kebiasaan baru keluarga kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, bahkan orang tua kita karena kita bisa menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan kebiasaan baru ini di keluarga,” tuturnya.
 ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda