"Dengan sistem informasi yang terintegrasi tadi, kita memiliki data-data. Setiap kebijakan-kebijakan yang kita lakukan selalu berdasarkan pada data sains. Selalu juga meminta saran kepada para ahli ilmu pengetahuan," kata Jokowi dalam keterangan yang disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (24/6/2020).
Dia menyatakan, pemerintah berupaya keras untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Dalam upaya tersebut, pemerintah menyadari bahwa integrasi data menjadi hal krusial dan dapat dijadikan landasan setiap kebijakan yang diambil pemerintah utamanya berkaitan dengan penanganan pandemi.
Untuk itu pemerintah membangun sebuah sistem informasi terintegrasi untuk mempercepat alur pelaporan data dari daerah sampai pusat dan nantinya diolah sehingga dapat menginformasikan situasi penyebaran Covid-19 masing-masing daerah di Indonesia.
"Pandemi ini mendorong kita untuk membangun sebuah sistem informasi yang terintegrasi, kita sudah punya yang namanya Bersatu Lawan Covid (BLC) dan sistem ini menjadi navigasi negara kita Indonesia dalam memahami perkembangan Covid-19 yang sangat dinamis setiap hari, minggu, dan bulannya," ujarnya seperti dilansir Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Dia juga menyebutkan, pemerintah tidak main-main terhadap kebijakan tahapan adaptasi kebiasaan baru yang sudah dipertimbangkan berdasarkan data-data yang ada tersebut. "Prakondisinya seperti apa, kemudian timing-nya kapan, prioritas di sektor apa semuanya (diambil) berdasar data-data yang kita miliki," ucapnya.
Keberadaan data yang telah terintegrasi dengan baik dan diolah sedemikian rupa berdasar keilmuan tersebut menjadikan pemerintah lebih optimistis dan terarah dalam melakukan upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun, dia mengingatkan bahwa semua harus selalu waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi masih berlangsung. Tiap-tiap warga negara juga harus menunjukkan kekompakan dan saling menjaga satu sama lain untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari Covid-19.
Dia mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk disiplin dalam mematuhi anjuran dan protokol kesehatan di tengah pandemi. Dalam upaya menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, masyarakat juga turut berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan penyebaran lebih lanjut dari virus yang telah menjadi pandemi di setidaknya 216 negara di dunia.
"Masyarakat berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran Covid-19. Saya mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti dan mematuhi anjuran-anjuran yang sering kita sampaikan: gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak yang aman, dan hindari kerumunan," ujarnya.
Jokowi mengatakan, semua harus menyadari bahwa ancaman Covid-19 belum berakhir. Bahkan setidaknya, masih terdapat beberapa provinsi yang diketahui memiliki angka penyebaran Covid-19 yang tinggi hingga saat ini.
Untuk itu, pemerintah bersama dengan masyarakat harus berupaya bersama dalam menghadapi pandemi ini. Masyarakat juga harus saling mengingatkan antarsesama agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Ini yang harus terus kita lakukan dan harus menjadi kebiasaan baru kita."
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih