coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Selasa, 21 April 2020

Melawan Covid-19: Habis Gelap Terbitlah Terang

Oleh: Gungde Ariwangsa SH
 
* INDONESIA HANGAT * Sumber Asli -- Habis Gelap Terbitlah Terang! Hari ini tanggal 21 April 2020 kata-kata penuh optimisme dari buku pejuang emansipasi wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini itu sangat layak digelorakan. Bukan saja untuk memperingati hari kelahiran putri asal Rembang, Jawa Tengah, 21 April 1879 itu, namun juga untuk menggelorakan semangat rakyat Indonesia mengatasi kegelapan akibat serangan wabah virus corona (Covid-19).



Hari Kartini harus menjadi momentum untuk lebih meningkatkan semangat, keseriusan dan ketegasan, seluruh bangsa ini dalam berperang melawan virus mematikan yang muncul dari Wuhan, China itu. Bukan saja bagi kaum wanita yang dulu diperjuangkan persamaan haknya oleh Kartini. Namun juga kaum pria karena pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya yang kemudian dibukukan itu juga menjadi inspirasi tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia untuk bebas lepas dari penjajahan Belanda.

Waktu dulu ketika masih mudanya, Kartini berjuang dari rumahnya. Dia dikungkung di rumah karena dipingit oleh orangtuanya. Tidak boleh bebas keluar untuk sekolah, bekerja apalagi  bergaul dengan sesamana wanita serta masyarakat. Dalam kondisi terkungkung bukan berarti padam dan mati semangat Kartini untuk memperjuangkan persamaan hak kaumnya.

Dari bilik kamarnya itulah Kartini menuangkan cita-citanya yang luhur. Persamaan hak kaum wanita dan kemerdekaan bangsanya. Dari kamar itu Kartini terus mengalirkan surat-surat yang berisi kegelisahan pikirannya bukan semata-mata soal emansipasi wanita, tetapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

Dia kirim tulisannya ke majalah berbahasa Belanda. Bahkan dia juga mengirim surat ke teman-temannya yang bersekolah di Eropa. Setelah Kartini wafat, surat-suratnya diterbitkan dalam buku berbahasa Belanda dan Melayu. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru.

Buku yang terus mengilhami perjuangan kaum wanita untuk persamaan hak dan kebebasan bangsanya dari genggaman penjajah. Semangat yang seharusnya terus menyala pada kaum wanita dan masyarakat Indonesia di era milenium ini dalam membangun negara dan bangsa pada jalan yang benar untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Menghapus kegelapan-kegelapan  untuk menghadirkan keterangan dalam proses kehidupan bangsa Indonesia.

Saat ini di kala Indonesia ditelan kegelapan akibat wabah virus corona, semangat Kartini masih pantas untuk dikedepankan. Para wanita di negeri ini, seluruh masyarakat, berjuang bersatu padu untuk melawan Covid-19. Bersama-sama mengelorakan bekerja dari rumah, hidup bersih dengan cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, berolahraga, dan mengkonsumsi makanan yang meningkatkan imunitas tubuh.

Ke luar, semua berjuang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur oleh pemerintah daerah masing-masing. Membatasi aktivitas ke luar rumah jika tidak ada keperluan penting yang luar biasa. Ikut menjaga keselamat diri dan menghormati keselamat keluarga, tetangga, warga sekitar dan seluruh masyarakat.

Untuk menghapus Covid-19, tidak banyak hal yang harus dilakukan. Tidak perlu harus mengangkat senjata dan  menyerang lawan. Cukup menjaga diri dengan dispilin di rumah. Yang lebih penting lagi berani mengingatkan kepada semua pihak baik masyarakat atau pemerintah yang tidak mengindahkan aturan PSBB yang sudah diterapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Hanya dengan membuktikan satunya kata dan perbuatan untuk menjaga keselamatan diri dan masyarakat yang mampu melawan Covid-19. Mengambil pilihan mengutamakan keselamatan jiwalah yang akan menghadirkan Habis Gelap Terbitlah Terang. Pilihan lainnya justru akan mempertahankan kegelapan yang dihadirkan oleh Covid-19. ***

* Gungde Ariwangsa SH – wartawan suarakarya.id, pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat.


- ***
-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda