* PRESIDENTIAL * Sumber Asli -- Keinginan SBY untuk bertemu Megawati sudah pasti bukan untuk kepentingan perbaikan bangsa dan negara ini.Terutama untuk perbaikan hidup rakyat.
Kalau memang untuk kepentingan bangsa dan negara kenapa tidak sejak dulu dilakukan? Kenapa sekarang ketika pamor SBY dan partai tunggangnnya, PD melorot?
Rasanya ini merupakan jebakan untuk Megawati dan PDIP yang lagi naik daun. Dengan melontarkan keinginan untuk beremu Megawati maka SBY menempatkan diri sebagai orang yang mempunyai niat baik. Kalau Megawati tidak mau menanggapi maka SBY seperti berada dalam kondisi dizalimi.
Taktik ini ingin mengulang masa awal ketika SBY mau maju jadi Presiden tahun 2004. Saat itu SBY sukses menempatkan diri sebagai orang yang terzalimi oleh Megawati yang waktu itu Presiden. Rakyat pun tertipu karena memberikan belas kasihan pada SBY yang mundur dari posisi menteri.
SBY menempatkan diri sebagai orang terzalimi. Rakyat tersihir apalagi dengan penampilannya yang penuh citra mantap dan pintar serta gagah, Maka rakyat pun memilih SBY sebagai presiden.
Trik dan tipuan itu ingin kembali dimainkan SBY saat ini. Ini demi mengangkat citranya yang memang anjlog dan menaikkan posisi tawar PD. Di pihak lain, taktik ini diharapkaj bisa menggembosi PDIP.
Mempankah? Rasanya tidak. Rakyat sudah tahu trik dan tipuan tukang sulap. Jadi Megawati tidak perlu menanggapi pertemuan itu. PD jelas beda dengan PDIP.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih