coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Sabtu, 20 Juni 2009

Mega: Pembangunan Mental Bangsa Masalah Krusial

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Calon presiden (Capres) Megawati Soekarno Putri menyatakan bahwa pemerintah yang bersih itu yang paling utama adalah membangun mental bangsa, karena masalah ini merupakan masalah yang krusial.

"Saya mengetahui dan melihat dalam perjalanan keliling daerah, bahwa pemerintahan saat ini belum dapat menjalankan pemerintahan dengan baik," kata Mega, ketika menyampaikan visinya pada acara debat publik dengan thema Strategi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih dan Penegakan Supremasi Hukum" di studio Trans TV di Jakarta, Kamis.

Misalnya, saat mengurus KTP yang sebenarnya suatu hak yang wajib dimiliki warga negara tetapi saat ini sangat sulit dan biasanya harus ada bayaran tamabahan, dan ini realita yang kita hadapi, kata Mega, menjelaskan.

Selain itu masalah penegakan hukum seperti kasus Prita Mulyasari, Mega menuturkan bahwa ketika dia mengunjungi tempat Prita ditahan bukan karena apa karena merasa senasib dan sepenangungan.

"Sebagai salah seorang presiden perempuan yang melihat nasib perempuan di Indonesia dan ini merupakan kewajiban kita bersama ,dalam penegakan hukum yang konkrit tanpa membedakan warga masyarakatnya dan dimana keadilan benar-benar ditegakan," kata Mega.

Dia mengatakan bahwa beberapa hal yang harus dilakukan yaitu pemerintah yang melayani dan mengayomi masyarakat dengan baik bukan untuk dirinya sendiri,katanya.

"Serta melakukan reformasi birokrasi yang ada karena saya pernah menjadi presiden pada waktu kita pernah mencoba bagaiman sistem birokrasi di Indonesia diperbaiki yang sudah baik terus kita jalankan untuk itu tentunya kesejahteraan sangat diperlukan dan tidak bisa kita hanya menyuruh aparatur negara, serta aparatur pemerintahan yang menjalankan tugasnya tetapi masih mempunyai pikiran untuk kehidupannya,"kata Mega.

Soal kesejahteraan terasa masih sangat minim dan harus diperbaiki dengan meningkatkan sumberdaya manusia, terutama yang sekarang menjalankan roda pemerintahan itu juga harus memiliki mental dan moral yang baik, dan jujur untuk bisa juga mengayomi, sehingga aparatur yang menjalankan dapat tetap diawasi dengan baik, katanya, menambahkan.

"Selain itu, reformasi sudah berjalan 10 tahun, marilah kita terus jalankan demokrasi sesuai cita-cita proklamasi dengan menjamin kebebasan pers dan menjalan hak-hak manusia, bukan hanya untuk individunya tetapi warga bangsa," kata Mega.

Dengan demikian kita dapat saling bergotong royong memperbaiki, membuat tata kelola pemerintahan dan penegakan hukum yang betul dituntut masyarakat yang rasa keadilannya.

"Ujian kita pemilihan yang kedua kalinya , saya berharap kepada KPu untuk memberikan hak pilih sehingga dapat mendapatkan pemerintah yang didukung dengan segenap hak pilih oleh masyarakat, pastinya pemerintah dapat dikontrol dan dikelola dengan baik sesuai dengan cita-cita proklamasi kita," kata Mega. (sihc/saci) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda