-JAKARTA - Pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto menyadari bahwa di tubuh aparat Polri masih ada praktik-praktik kotor yang dilakukan oleh oknum aparat. Oleh karena itu, keduanya sepakat untuk membersihkan tubuh aparat penegak hukum ini jika terpilih.
"Memang masih ada seperti itu, tapi saya juga menjumpai teman-teman yang beritikad baik. Kalau kita mau membersihkan, bersihkan penyakitnya, bukan bersihkan orangnya," tutur Wiranto dalam Dialog Publik yang diselenggarakan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Rabu (10/6), tentang visi, misi dan program pasangan JK-Wiranto dalam HAM dan keamanan.
Menurut Wiranto, ada sejumlah hal yang harus dilakukan sebagai bagian dari upaya pembersihan institusi ini. Pertama, menyesuaikan sistem penggajian yang memadai. "Ada batas-batas minimal yang secara normatif sudah layak menjamin kehidupan penegak hukum sesuai rating-nya," lanjut Wiranto.
Setelah sistem penggajian diperbaiki, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah sistem pendidikan dan rekrutmen. Kemudian komitmen untuk memberlakukan reward and punishment. Dalam tataran ini, pemerintah juga harus memiliki keberanian politik untuk menindak aparat yang melanggar untuk dihukum seberat-beratnya. "Saya pikir negara ini perlu shock therapy," tandas Wiranto. (sihc/skoc)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih