-JAKARTA - Pemilu masih akan berlangsung tahun depan. Namun 'gong politik' sudah ditabuh SBY. Gong politik apakah gerangan? Gong yang dimaksud adalah memang benar-benar gong, yang ditabuh sebagai pertanda Musyawarah Nasional Forum Komunikasi Putraiputri TNI Polri yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Disebut 'gong politik' karena sebelum menabuh gong, SBY mengidentikkan berapa jumlah tabuhan gong dengan nomor urut partai politik.
"Berapa kali ya nabuhnya? Kalau sekali nanti Hanura, kalau lima kali nanti Gerindra, kalau 31 kali (nomor urut Partai Demokrat) nanti kebanyakan, Golkar nomornya berapa ya?" canda SBY sesaat sebelum menabuh gong tanda pembukaan Munas FKPPI di Bogor, Jabar, Jumat (28/11/2008).
"Ya udah, lima kali saja, sebagai simbol Pancasila," kata SBY.
Memang, sepertinya penahanan Aulia Pohan sepertinya tidak membuat SBY larut dalam duka. Saat memberikan sambutan, beberapa kali kakek Aira ini mengeluarkan joke-joke segar.
"Jadi pemimpin jangan setengah-setengah. Nggak apa-apa kurang tidur, paling-paling cuma bengkak matanya dan difoto nggak bagus," canda SBY lagi-lagi disambut tawa.
Dalam kesempatan ini, SBY menyatakan kebanggaannya sebagai anak tentara yang dulu sering disebut sebagai anak kolong.
"Saya bangga disebut anak kolong," kata SBY menimpali ucapan Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo yang menyebut anak TNI/Polri sering disebut anak kolong.
"Ayah saya mengabdi selama 30 tahun di TNI," ujar SBY bangga.
Dalam kesempatan ini, di depan seribuan anggota FKPPI, SBY juga bercerita banyak tentang kemajuan Indonesia di bawah pimpinannya. Mulai swasembada pangan, bermartabat di dunia internasional. Namun, SBY sama sekali tidak bercerita soal penahanan besannya, Aulia Pohan. (sihc/sdtc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih