Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai bahwa kondisi RS yang tidak terisi penuh itu merupakan indikasi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih dalam status terkendali.
“Menurut arahan Pak Presiden, beliau meminta supaya RS ini dimanfaatkan lebih optimal tidak hanya oleh WNI yang datang dari luar negeri, tapi juga oleh pemerintah daerah setempat dalam menangani kasus terkait Covid-19,” tuturnya, saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Optimalisasi Penggunaan RSKI Covid-19 Pulau Galang, yang digelar melalui telekonferensi, dari Jakarta, Senin (15/6/2020).
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tersebut diikuti Menkes, Menlu, Menaker, Sesmenko PMK, Asops Panglima TNI, Direktur RSK Pulau Galang, Dirjen Rehsos Kemensos, Kepala BNPB, Korem 033/WP, Pangdam I/ Bukit Barisan, Pangkogabwilhan I, Pusdalops TNI, Gubernur Kepri, serta para Deputi Kemenko PMK.
Menko PMK mengungkapkan, salah satu fasilitas RSKI Pulau Galang yang dapat dioptimalkan pemanfaatannya ialah keberadaan ruang karantina dan isolasi. Menurutnya, dari laporan Panglima TNI, para WNI yang datang dari wilayah zona merah khususnya bisa dikarantina atau diobservasi selama 14 hari di RSKI Pulau Galang tersebut.
Pasalnya, ruang karantina RSKI Pulau Galang memiliki jarak yang cukup jauh dengan ruang perawatan pasien positif. Sehingga, hampir dipastikan tidak ada kemungkinan tertular.
Sesuai amanat Presiden, RSKI Pulau Galang juga agar dapat dimanfaatkan untuk menerima pasien yang berasal dari provinsi lain di luar Kepri termasuk dari negara lain. "Yang harus kita antisipasi berikutnya adalah mengenai kedatangan WNI dari luar negeri, seperti dari Malaysia dan Singapura. Begitupun jemaah tabligh akbar dari India yang jumlahnya sekitar 700 orang ini supaya bisa ditangani di Pulau Galang,” imbuhnya.
Mebko PMK minta agar secara teknis hal tersebut dapat segera ditindaklanjuti, melalui pembahasan oleh tim dari Kementerian Luar Negeri. Sebagai antisipasi. Pemerintah Provinsi Kepri diharapkan dapat berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, untuk menyiapkan RS lain atau dalam hal ini dapat memanfaatkan Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) baik yang berada di Tanjung Pinang, Kepri, maupun di Jakarta.
Di sisi lain, Menko PMK juga mengingatkan untuk tetap mewaspadai adanya kemungkinan masuknya para pekerja ilegal, yang dipulangkan dari luar negeri melalui jalur penyebrangan menggunakan perahu. “Itu yang harus diwaspadai betul dan jadi target kita untuk memantau jangan sampai terjadi kasus penularan positif Covid-19," ujarnya.
Untuk pemanfaatan RSKI Pulau Galang diminta pula, adanya koordinasi dari Tim Gugus Tugas dan Kementerian Dalam Negeri, serta untuk peralatan yang dibutuhkan seperti PCR. "Juga insentif para relawan agar Pak Menkes bisa segera tindaklanjuti,” ujar Menko PMK.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih