Kepastian Tommy menjadi calon ketua umum disampaikan Ketua Panitia Pengarah atau SC Munaslub Partai Golkar Nurdin Halid. “Pak Tommy Soeharto diundang karena beliau ikut serta (sebagai calon ketua umum), jadi diundang,” ujarnya dalam acara sosialisasi Munaslub Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, kemarin.
Nurdin mengatakan Tommy memang belum mendeklarasikan diri sebagai bakal calon ketua umum, tetapi hal tersebut tidak menghalangi yang bersangkutan untuk maju. “Masih banyak calon, kan belum deklarasi,” ujar dia. Nurdin mengungkapkan Tommy akan diberi ruang dan kesempatan yang sama sebagaimana kader lain yang merasa punya kompetensi, kapasitas, dan siap menjadi calon ketua umum.
Hanya, Tommy kemarin tidak menghadiri undangan SC Munaslub Golkar yang dihadiri sejumlah calon ketua umum tersebut. Sekretaris SC Munaslub Agun Gunandjar Sudarsa menegaskan, absennya Tommy pada sosialisasi tersebut tidak berpengaruh pada pencalonannya. “Ini hanya sosialisasi saja, jadi tidak menggugurkan proses pendaftaran calon ketua umum,” ujar Agun.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Bandung Yogi Suprayogi mengatakan, majunya Tommy di Munaslub Golkar tetap layak diperhitungkan, apalagi kehadirannya itu membawa romantisme kekuasaan Orde Baru. “Sebagian DPD itu akan mudah dipikat dengan romantisme Orde Baru. Di munaslub nanti bisa saja itu menjadi daya tarik tersendiri bagi DPD,” ujarnya.
NamunYogi mendugatarget Tommy yang sebenarnya bukan untuk terpilih sebagai ketua umum Golkar, melainkan akan mendukung salah satu calon. Apalagi jika menghitung kekuatan, ada sejumlah kandidat ketua umum yang dukungannya terlihat jauh lebih kuat. “Dengan terlambat maju sebagai calon ketua umum, itu sudah pertanda Tommy seperti tidak serius. Tapi saya yakin dia concern dengan munaslub ini. Makanya kehadirannya ini bertujuan memperkuat calon yang dijagokannya,” ujar dia.
Mengenai dukungan, Yogi memperkirakan Tommy akan mudah mendapatkannya dari kalangan generasi muda Golkar. Pendekatan kepada kader senior diyakini tidak akan dilakukan Tommy, apalagi masih ada sebagian dari senior tersebut yang dulu menyingkirkannya. “Dukungan untuknya kemungkinan akan datang dari kalangan generasi muda Golkar. Mereka ini nanti yang akan bekerja memberi dukungan,” ujarnya.
Majunya Tommy di bursa calon ketua umum Golkar bukan hal baru. Sebelumnya di Munas Golkar 2009 di Riau dia juga menjadi kandidat ketua umum, tetapi tidak mendapat dukungan signifikan. Pengamat politik dari CSIS Arya Fernandez menduga Tommy tetap akan mengalami hal yang sama jika maju lagi di munaslub mendatang. “Daya tawarnya lemah, Tommy selalu muncul menjadi kandidat hampir dalam setiap munas, tetapi dari sisi kekuatan dia tidak begitu kuat,” ujarnya kemarin.
Selain kekuatan minim, kontribusi Tommy dalam partai juga dinilai kurang. Dia tidak terlalu aktif di DPP, sudah terlalu lama tidak bersentuhan dengan politik dan jarang melakukan konsolidasi ke daerah. Dari sisi pengalaman, dia juga kalah jauh dengan sejumlah pesaingnya yang saat ini aktif sebagai politisi dan memegang jabatan publik.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih