Kuswiyoto mengaku kagum terhadap inovasi karya anak bangsa dalam bidang kesehatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada UGM yang telah menciptakan alat yang sangat luar biasa ini, serta telah memberikan kesempatan bagi Pegadaian sebagai salah satu BUMN yang dapat segera menggunakan GeNose. Nantinya alat ini akan digunakan tidak hanya untuk karyawan, tapi juga masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kuswiyoto.
Disebutkan, Pegadaian terus berkomitmen untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan, dengan memesan GeNose C-19 yang merupakan alat deteksi Covid-19 hasil pengembangan para peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM). “Saat ini kami konsisten melakukan tes secara berkala untuk seluruh karyawan, dimana tes tersebut membutuhkan biaya yang relatif cukup besar. Saya yakin, keberadaan GeNose bisa membantu Pegadaian melakukan efisiensi biaya terkait percepatan deteksi dini bagi karyawan yang terinfeksi,” tambah Kuswiyoto.
Sejumlah 15 (lima belas) Alat GeNose C-19 diserahkan secara simbolis oleh Prof Ir Panut Mulyono, MEng, DEng, IPU, ASEAN Eng selaku Rektor UGM, kepada Kuswiyoto melalui virtual zoom meeting, Jumat, (5/2/2021). PT Pegadaian (Persero) terus berupaya secara aktif menekan laju penyebaran Covid-19. Berbagai langkah antisipasi juga telah dilakukan perseroan seperti; penyemprotan disinfektan secara rutin, penyediaan hand sanitizer & tempat cuci tangan, pengukuran suhu tubuh sebelum masuk kantor, pengaturan jaga jarak, penerapan work from home (WFH), serta swab antigen & PCR secara berkala bagi seluruh karyawan Pegadaian.
Sementara itu Rektor UGM, Panut Mulyono mengucapkan terima kasih kepada Pegadaian yang sudah mempercayakan GeNose untuk membantu mendeteksi infeksi Covid-19 pada karyawan di lingkungan Pegadaian. Panut berharap, GeNose bisa bekerja maksimal dan akurat serta bermanfaat bagi banyak orang.
“Kami berharap GeNose bisa membantu screening dan memisahkan antara orang-orang yang sehat, dengan orang yang terinfeksi Covid-19. Hal ini tentu baik dilakukan demi menciptakan rasa aman, nyaman dan meningkatkan produktivitas yang akan turut meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan”, ucap Panut.
GeNose
C-19 bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena
adanya infeksi Covid-19 yang keluar melalui hembusan nafas ke dalam kantong
khusus. Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor yang kemudian datanya akan
diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence). Selain
cepat dalam mendeteksi virus dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini
jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes Covid-19 lainnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih