KCI - BANTEN: Provinsi Banten ditetapkan masuk cluster provinsi yang surplus beras. Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten memperkirakan ketersediaan dan kebutuhan beras di Banten diperkirakan dari Januari hingga September 2020 surplus sekitar 12,347 ton.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian provinsi Banten Agus M Tauchid pada Rakor Evaluasi Percepatan Tanam di Provinsi Banten Selasa, (16/6/2020) lalu.
“ Angka ini menggunakan perkiraan minimalis. Jika terjadi lonjakan provitas yang tinggi dan terjadi panen yang bagus bisa jadi angka kami bukan pada 12 ribu tapi akan mencapai 50 ribu ton. Tetapi kami menggunakan perhitungan minimal saja,“ paparnya.
Meski dalam 12 bulan dari Januari sampai Desember 2020 produksi beras provinsi Banten terdapat defisit di bulan Januari, Februari, Juni, Agustus, November dan Desember. Akan tetapi secara kumulatif tertutup oleh angka surplus pada Maret, April, Mei, Juli, September dan Oktober.
“ Neraca ketersediaan dan kebutuhan beras di Banten periode April dan Mei karena puncak musim panen, surplus masing – masing 164,438 dan 8,649 ton beras dari luas panen April 85,563 ha dan Mei 40,289 ha." kata Agus.
Kadistan menjelaskan Banten akan kembali surplus di Juli sebanyak 7,598 dari luas panen 36,887 dengan produksi GKG 190,780 ton setara 119,695 ton beras dengan angka konsumsi 112,097 ton. Pada September 2020 luasan lahan panen padi di Banten mencapai 35,981 ha dengan produksi gabah sebanayak 186,091 ton dan konsumsi 110,987 ton.
Sedangkan luas panen padi pada Oktober diperkirakan 39,733 menghasilkan 205,498 ton GKg setara beras 128, 923 dan tingkat kebutuhan 110, 987 ton. Sehingga surplus 17, 943 ton.
Untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong percepatan tanam khususnya tanaman padi di semua daerah pada Musim Tanam (MT) II Tahun 2020.
Syahrul optimistis bahwa Indonesia mampu terhindar dari ancaman krisis pangan yang akan terjadi pascapandemi Covid-19 seperti yang diingatkan oleh organisasi pangan dan pertanian dunia (Food and Agriculture Organization/FAO).
Hal senada diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. dengan mempercepat tanam berarti produksinya juga cepat, dengan produksi yang dipercepat berarti ketersediaan pangan juga dipercepat. Itu artinya pangan akan aman.
***
KiCiTA INA yang merupakan singkatan Kita Cinta Tanah Air Indonesia, diharapkan menjadi wadah suara Kita Yang Cinta Tanah Air. Siapa Kita?
Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.
Pencarian

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA
Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih