coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Sabtu, 03 Mei 2014

Pilpres 2014 > Syafii Maarif Berharap Jokowi Jalankan Ajaran Trisakti Bung Karno

* PRESIDENTIAL * Sumber Asli -- Bakal calon presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo mengunjungi kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif di Jalan Hamlahera D 76, Nogotirto Elok II, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5/2014).

Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengaku mendapat petuah untuk membenahi bangsa dari segala permasalahan yang ada.
"Beberapa kali saya bertemu Buya, selalu diisi dengan hal-hal yang bagaimana memperbaiki, membenahi," kata Jokowi.
Sementara itu, Buya berharap Jokowi dapat menjalankan ajaran Trisakti Bung Karno yang berdaulat dan bebas di bidang politik, berkepribadian dalam berbudaya dan berdikari dalam usaha.
Buya mengatakan, selama ini sektor perkebunan hingga pertambangan dikuasai oleh asing. Menurutnya, masalah itu tak pernah menjadi perhatian pemerintah.
"Itu hampir semua (dikuasai) asing atau agen-agen dalam negerinya yang saya katakan londo ireng. Ini enggak sesuai dengan Trisakti Bung Karno. Jadi Pak Jokowi sangat paham itu. Mudah-mudahan beliau dari keluarga Bung Karno dukunglah itu. Jangan pakai trah-trah," jelas Buya.
Buya melanjutkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat dan jujur dan mengedepankan kepentingan bangsa.
Pertemuan keduanya berlangsung selama sekitar 30 menit. Menurut Buya, ini adalah pertemuan kelimanya sejak Jokowi menjabat Wali Kota Solo.
Mengenai pencapresan Jokowi, Buya tak banyak komentar. Buya mengatakan, siapa pun nantinya yang mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden harus bisa membenahi permasalahan bangsa.
"Umur itu ndak penting. Ndak perlu militer, sipil, laki-laki dan perempuan itu ndak penting," katanya.
Namun menurut Buya, hal itu nantinnya tergantung Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Selain itu, Buya menegaskan, pertemuan ini bukan menjadi kontrak politik antara Jokowi-Muhammadiyah.
"Orang Muhammadiyah itu orang merdeka. Terserah mereka dalam berwarga negara. Saya bukan dalam struktur lagi," ujar Buya.
- ***
-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda