coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Jumat, 26 Juni 2009

Visi-misi SBY-Boediono Terkait Otonomi dan Desentralisasi Masih Abstrak

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA — Pengamat politik dari LIPI Dr Siti Zuhro mengingatkan institusi DPD agar tidak dimanfaatkan untuk aksi dukung-mendukung. Demikian pernyataan Siti Zuhro dikatakan dalam acara dialog kenegaraan yang bertema "Pertarungan Capres Merebut Simpati Daerah: Ke mana Arah DPD?" di Gedung DPD di Senayan, Jakarta, Rabu (24/6) yang menghadirkan Wakil Ketua DPD Laode Ida (Sulawesi Tenggara), Anggota DPD Muspani (Bengkulu), dan Ichsan Loulembah (Sulawesi Tengah).


Menurut Siti Zuhro, walaupun secara pribadi bisa saja pimpinan dan anggota DPD memberi dukungan kepada pasangan capres/cawapres tertentu, tetapi secara institusi jangan sampai institusi DPD memberi dukungan politik dalam pilpres.

Siti berpendapat, meskipun pimpinan dan anggota DPD secara pribadi terlibat aksi dukung-mendukung, tetapi secara institusi DPD perlu bersikap kritis terhadap visi-misi capres/cawapres, terutama terkait pembangunan daerah, otonomi, dan desentralisasi.

Menurut dia, dari tiga pasang capres/cawapres, visi-misi pasangan SBY-Boediono terkait otonomi dan desentralisasi masih abstrak.

"Tetapi bukan berarti dua pasangan lainnya pasti bisa diterima masyarakat daerah. Program Mega-Pro dan JK-Win kalau tidak diimbangi dengan langkah konkret, berupa sikap ngawulo (merakyat) tidak berpengaruh signifikan," katanya.

Menurut dia, dari semua capres dan cawapres, justru JK yang sudah menunjukkan sikap ngawulo, misalnya dengan melepas sepatu. "JK juga menunjukkan sikap egaliter dan familier. Ini meningkatan elektabilitas pasangan JK-Win," katanya.

Sikap itu dilengkapi dengan isu-isu yang disampaikan JK-Wiranto menyangkut jilbab, otonomi daerah, dan desentralisasi, pemerataan pembangunan serta reformasi birokrasi.

"Kalau sikap ngawulo, egaliter, dan familier pasangan ini terus dilakukan, bisa jadi akan terus memacu peningkatan elektabilitas," katanya. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda