-JAKARTA - Tim Kampanye Nasional pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mengatakan, pihaknya minta Jusuf Kalla menjelaskan secara rinci mengenai beredarnya selebaran gelap mengenai agama Herawati Boediono ketika calon presiden itu berkampanye di Medan, Rabu siang.
"Apa sih susahnya memberikan klarifikasi," kata juru bicara tim SBY-Boediono Rizal Mallarangeng kepada pers di Jakarta, Rabu.
Dalam kampanye Kalla di Asrama Haji Medan itu beredar selebaran yang menyebutkan bahwa Herawati Boediono bukan beragama Islam.
Padaha, kata Rizal, sejak lahirnya hingga sekarang Herawati beragama Islam.
"Yang menjadi keprihatinan kami adalah selebaran itu dibagikan pada saat Pak JK sedang berkampanye," kata Rizal.
Ia mengatakan kalau selebaran itu memang disebarkan oleh tim kampanye Jusuf Kalla, maka capres tersebut harus minta maf secara terbuka kepada Herawati Boediono.
"Namun kalau penyebaran itu tidak dilakukan oleh tim kampanye JK maka kami ingin mendapat penjelasan mengapa hal itu sampai bisa terjadi karena biar bagaimanapun juga Pak Kalla masih menjadi Wakil Presiden," kata Rizal.
Tim Kampanye Nasional SBY- Boediono akan melaporkan masalah itu kepada Panwaslu Kota Medan.
Selebaran yang dibagi-bagikan itu mengutip ucapan Habib Hussein al-Habsyi bahwa istri calon wakil presiden itu bukan beragama Islam..
"Kami tidak tahu apakah Pak Kalla mengetahui penyebaran fotocopy itu atau tidak. Karena yang berkampanye itu adalah Pak Kalla yang masih merupakan Wakil Presiden, maka kami ingin mendapat kejelasan dan penjelasan mengenai selebaran gelap itu," katanya.
Penjelasan itu dinanti-nanti Tim Kampanye SBY-Boediono karena, menurut dia, biar bagaimanapun juga Jusuf Kalla merupakan penanggung jawab tertinggi dalam tim kampanyenya.
Tim SBY-Boediono masih bisa menerima jika ada kampanye yang negatif terhadap mereka.
"Tapi kami tidak bisa menerima jika terjadi `black campaign` terhadap SBY dan Boediono," katanya sambil menambahkan bahwa penyebutan Herawati Boediono sebagai non-Islam jelas-jelas merupakan "black campaign".
Rizal kemudian menyebutkan "Persaingan perlu, tapi jangan serendah itu".
Kalau memang Capres Kalla tidak mengetahui bahwa selama dirinya berkampanye beredar selebaran yang sama sekali tidak mengandung kebenaran, kata dia, maka Kalla harus menegur tim kampanyenya.
"Apa salahnya Pak Kalla menegur tim kampanyenya," kata Rizal.
Pada Minggu (21/6) malam, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring juga menegaskan bahwa istri Boediono itu memang benar-benar beragama Islam.
"Ibu Herawati Boediono pernah belajar mengaji pada seorang kader PKS di Jalan Rasamala, di kawasan Bidakara, Jakarta," kata Tifatul.
Bahkan ketika Boediono dan Herawati menikah secara Islam, mertua Tifatul ikut menghadiri acara sakral itu.
"Kalau dulu Pak Boediono yang dipertanyakan agamanya, maka sekarang istrinya. Jangan-jangan nanti para tetangga Pak Boediono yang dipertanyakan agamanya," kata Presiden PKS ketika menyindir para lawan politik Yudhoyono-Boediono. (sihc/saci)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih