coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Jumat, 26 Juni 2009

Mega Temui Pengasuhnya di Yogya

* PRESIDENTIAL *
-YOGYAKARTA — Sumiati atau Mbah Sum (84) tak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat diberi tahu tetangganya, bayi mungil, saat itu berumur dua tahun yang pernah diungsikan oleh Bung Karno ke rumahnya di Jalan Bintaran Kulon II, Yogyakarta, pada saat terjadinya peristiwa bersejarah yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, tiba-tiba ada di hadapannya.


Mbah Sum, meski sudah sepuh, ternyata masih bisa mengenali wajah Megawati Soekarnoputri yang 60 tahun lalu diasuhnya. Di rumahnya yang berukuran kurang lebih 4 x 7 meter ini, Mbah Sum tinggal sendirian. Dengan logat bahasa Jawa yang halus, (diterjemahkan tetangga Mbah Sum), Mbah Sum dengan penuh haru kemudian menyambut Megawati. Keramahannya tak dapat menyembunyikan rasa kangen yang begitu mendalam.

Kedua mata Mbah Sum berkaca-kaca. Perbincangan penuh haru ini makin membuat Mbah Sum meneteskan air mata, menangis haru. Di dalam rumahnya, terpampang foto Megawati saat masih menjadi presiden. Persis di dekat pintu rumahnya, foto Mbah Sum saat masih aktif sebagai kader PDI juga terpampang.

"Mbah sekarang tinggal sama siapa," tanya Mega yang lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 ini kepada Mbah Sum.

Dengan suara pelan, Mbah Sum kemudian mengaku tinggal sendirian. Putra-putrinya banyak yang merantau. Ada yang tinggal di Sumbawa, yang paling dekat salah satu putranya tinggal di Bantul.

Mbah Sum, kepada Mega kemudian menyatakan keenggannya untuk pindah dari rumah yang kini ditempatinya.

"Ini rumah pemberian bapak (suaminya). Saya di sini saja, mau dikubur dekat bapak. Kalau dijual, nanti bingung, cucu-cucu kalau datang berlibur tinggal di mana, bayar hotel enggak mampu. Kalau cucu lagi enggak datang, ada cucu tetangga yang suka ke sini," kata Mbah Sum dengan logat bahasa Jawa yang halus.

Mbah Sum mengaku, senang tinggal di rumahnya meski harus sendiri. Kepada Megawati, Mbah Sum menuturkan, tetangganya kerap membantunya sehari-hari. Dalam menyambung hidup, Mbah Sum membuka warung kecil-kecilan.

"Kalau beli beras Rp 3.000. Beli lauk Rp 4.000, ya kalau lagi enggak ada duit, dibantu tetangga. Beli minyak tanah sekarang sudah Rp 6.000," Mbah Sum menjelaskan saat ditanya Megawati.

"Nyuwun pangestu (mohon doanya) Bu," kata Mbah Sum. "Podo-podo," kata Megawati menjawab Mbah Sum dengan penuh ramah.

Sebelum mengunjungi mantan pengasuhnya ini, Megawati sempat melakukan kampanye di depan puluhan ribu pendukungnya yang sejak pagi hari berkumpul di Alun-alun Yogyakarta.

Dalam orasinya, Mega meminta restu kepada pendukungnya agar terpilih sebagai presiden kembali. Selain bendera PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, terlihat bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berukuran besar dalam kampanye itu.

Di bagian belakang massa peserta kampanye, tampak pula beberapa bendera Partai Amanat Nasional (PAN), juga dibawa oleh massa yang hadir dalam kampanye akbar di dekat bagian depan Kraton Yogyakarya ini. Mega juga sempat menemui para guru di Yogyakarta yang menyatakan dukungan kepadanya. (sihc/skoc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda