coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 05 Februari 2009

Pernyataan SBY Tak Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang isu ABS dari sejumlah petinggi TNI dan Polri tidak memberi manfaat apa-apa buat kepentingan bangsa dan negara ini. Justru, pernyataan itu malah berpotensi perpecahan di internal TNI dan Polri berpotensi pecah.

"Apalagi, melalui pernyataan tersebut, terkesan kuat adanya misi terselubung untuk menggiring TNI-Polri dan keluarga besarnya memilih SBY, tidak memilih calon lain dalam bursa Capres 2009," kata anggota Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDIP, AP Batubara, dalam jumpa pers di Gedung Landmark, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (4/2/2009).

Padahal, menurut Batubara, sebagai presiden, SBY sebaiknya bersikap negarawan dan berjiwa besar dengan memberi kesempatan agar demokrasi yang telah dibangun berdasarkan Pancasila itu bisa berjalan dengan arah yang benar. "SBY harus menghormati hak setiap warga untuk memilih dan menentukan pilihannya. Nah, itu merupakan prinsip dasar yang harus dipegang para elit negeri ini, termasuk presiden dalam berdemokrasi," jelasnya.

Batubara juga menilai, seharusnya SBY tidak mengeluarkan pernyataan yang memalukan seperti itu. "Karena, dia seperti tidak tahu dan tidak mengerti tentang TNI dan Polri yang memang tidak punya hak pilih. Jadi, kenapa harus diingatkan?" tegasnya.

Kalau memang ada indikasi yang diungkapkannya, lanjut Batubara, SBY SBY sebaiknya cukup mengundang Panglima TNI dan Kapolri. Padahal, masih banyak agenda lain yang sebenarnya jauh lebih penting, krusial dan mendesak untuk dipecahkan dan diatasi serta disikapi SBY dari pada membuat pernyataan-pernyataan yang tidak perlu.

"Saya ingin mengambil contoh kasus hilangnya Pancasila di Aceh. Secara jujur harus diakui bersama bahwa di Aceh sudah tidak ada lagi semangat Pancasila sejak diberlakukannya perjanjian Helsinki," ungkapnya.

Batubara menambahkan, presiden SBY ikut andil dalam menghilangkan Pancasila dari bumi Aceh itu. "Saya tidak bisa membayangkan jika negeri ini dari Sabang sampai Merauke sudah tak lagi berazaskan ideologi Pancasila. Tanpa Pancasila, mungkin bukan saja membuat para founding father kita, khususnya Bung Karno, akan menangis di alam kubur, tapi juga akan membuat bangsa ini sudah lama tercerai berai," tegasnya. (sihc/sdtc)
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda