JK Terima Jadi Capres Karena Harga Diri

* PRESIDENTIAL *
-KENDARI - Ketua Umum Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla menyatakan menerima dirinya dicalonkan jadi Presiden karena dipaksakan oleh keadaan, dipaksakan oleh harga diri.

"Sebenarnya saya ingin soal ini dibicarakan setelah Pemilu Legislatif, tapi ini dipaksakan oleh keadaan, oleh harga diri," kata Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan para kader partai Golkar se-Sulawesi Tenggara di Kendari, Rabu.

Menurut dia, hidup tanpa harga diri tidak baik dan bahwa harga diri ada di atas segalanya. "Tidak ada yang boleh menghina kita."

Jusuf Kalla juga mengatakan, dalam prosedur di Golkar, demokrasi adalah suara rakyat atau suara bawah karena itu harus dihargai.

Sebagai Ketua Umum, ujarnya, ia tidak mau lari dari tanggung jawab dan sebagai orangB yang bertanggung jawab, lanjut Wakil Presiden itu, dirinya juga tidak mungkin menolak keinginan anggotanya.

"Karena itu begitu semua DPD datang kepada saya dan menyatakan bahwa Partai Golkar harus mempunyai Capres, sebagai Ketua Umum saya tidak ingin menolak. Partai kecil saja punya Capres," katanya.

Ia menolak mengatakan tidak karena jika mengatakan tidak, lebih baik Golkar cari calon yang lain, ujarnya. "Saya sudah janji kepada Anda pada 2004 di Bali, bahwa segala keputusan Anda artinya perintah bagi saya. Saya harus jalani itu semua. Itu baru awal, tapi kita bagian dari demokrasi, mari kita ikuti aturan ini," katanya.

Ia juga mengelak Golkar disebut sebagai orde baru, karena justru Golkar selalu ikut dalam perubahan, dari orde lama ke orde baru dan kemudian ke orde reformasi.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Sultra Ridwan ST menegaskan bahwa Jusuf Kalla harus jadi Presiden karena pada Pemilu 2004 Golkar telah menjadi pemenang dan diyakini akan mampu mempertahankan eksistensinya.

"Kami meminta Jusuf Kalla agar bersedia menjadi Capres," seru Sekretaris DPD PG Sultra Wauwata Saranani dalam pernyataan sikap DPD yang dibacakannya. (sihc/saci) ***