coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Jumat, 14 November 2008

Rizal Ramli Andalkan Dukungan Pekerja dan Pengusaha

* PRESIDENTIAL *
-SURABAYA - Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (PPPI) optimistis bisa mengantar seorang tokoh mereka untuk maju sebagai presiden pada Pemilu 2009. Selain akan mengandalkan koalisi sejumlah partai politik (parpol), mereka juga berencana menggarap komunitas pekerja yang di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 140 juta orang.

Keyakinan itu disampaikan Ketua Dewan Pembina PPPI yang juga capres partai tersebut, Rizal Ramli, saat bertemu fungsionaris DPD PPPI Jatim, di Surabaya, Selasa (11/11). Dalam orasi politiknya di hadapan para kader, Rizal Ramli menjanjikan perubahan yang memihak kalangan pengusaha dan pekerja yang selama bertahun-tahun selalu dijadikan kambing hitam dalam berbagai persoalan bangsa.

Dia kemudian mencontohkan tentang tudingan bahwa industrialisasi Indonesia tidak kompetitif karena hubungan dengan buruhnya tidak bisa fleksibel dan upah buruhnya terlalu mahal. "Padahal biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk menyogok birokrat selama ini nilainya sama dengan upah yang mereka keluarkan untuk para buruh setiap bulan," ujarnya.

Menurut Rizal, kondisi yang terjadi di Indonesia sebenarnya tak jauh beda dengan China. Bahkan upah untuk pekerja di negara itu tidak lebih mahal dibanding Indonesia. Tapi, kebijakan pemerintah yang memihak pekerja menjadikan mereka jauh lebih makmur.

Dia kemudian mencontohkan produktivitas pekerja di China yang 30 persen lebih tinggi dari Indonesia. Pemerintah negara itu bahkan sengaja menjadikan nilai tukar rupiah mereka lebih rendah agar harga barang yang mereka hasilkan menjadi lebih mahal.

Kemiskinan Struktural


Rizal Ramli yang juga mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan mengkritik kebijakan pemerintah yang justru mematikan sektor riil, serta menciptakan pengangguran dan kemiskinan struktural.

Rizal mengklaim kalangan pekerja dan pengusaha banyak menaruh harapan pada tokoh yang diusung PPPI. Hal yang sama juga terjadi pada Presiden Megawati saat Presiden Soeharto lengser dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang Pemilu 2004.

Peluang menuju kursi presiden, menurut Rizal, tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan PPPI yang merupakan parpol baru. Namun, Rizal memilih berkoalisi dengan Partai Bintang Reformasi yang sudah memiliki sejumlah perwakilan di DPR dan DPRD.

Pada bagian lain, fungsionaris DPP PPPI yang juga salah satu caleg parpol tersebut, Budi Prayitno, menyatakan sejak dekade lalu kalangan pekerja selalu dijadikan objek di kalangan politisi untuk meraih dukungan suara. "Kini saatnya bagi kita untuk jadi subjek politik di negara kita sendiri," ujarnya. (ssko)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda