coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Jumat, 28 November 2008

JK: Sudah 55 Tahun Pemilu, Tak Ada Perubahan Signifikan

* PRESIDENTIAL *
-JAKARTA - Indonesia sudah 55 tahun mengadakan pemilu. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pemilihan wakil rakyat pada era reformasi ini tidak ada bedanya dengan zaman dulu. "Selama 55 tahun tidak ada perubahan yang signifikaIn terhadap pemilu kita. Terutama pada penggunaan teknologi. Yang berubah hanya coblos jadi contreng," ujar JK.

Hal ini disampaikan JK dalam pidatonya saat membuka acara Rakornas Bawaslu dan Pencanangan Gerakan Nasional Pengawas Pemilu di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2008).

Menurut JK, di dunia ini hanya dua negara yang masih mencoblos saat pemilu yakni Indonesia dan Kamerun. "Kita sama dengan negara Kamerun yang penduduknya banyak buta huruf. Bahkan mencontreng banyak yang memprotes," imbuh JK.

JK meminta masyarakat untuk tidak memandang rendah negara sendiri.
"Kita kadang terlalu memandang enteng negeri sendiri. Kita dibilang masih banyak yang buta huruf. Padahal yang buta huruf hanya 7 persen. Kita selalu mengambil contoh rakyat yang hidup di gunung, padahal tidak seperti itu," jelasnya.

JK mengungkapkan, masyakat di Indonesia belum tinggi kepercayaannya pada teknologi. Padahal negara-negara lain sudah lama menerapkan itu. "Yang bikin repot pemilu kita karena belum tinggi kepercaayan pada teknologi. Negara lain sudah tidak pakai kertas lagi seperti di Amerika, mereka sudah pakai komputer jadi hitungganya gampang. Kalau pakai kertas diteken kiri kanan belum lagi terlalu banyak partai," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.

JK juga mengatakan, dengan menggunakan kertas suara negara banyak kendalanya. "Pakai kertas suara tambah rumit. Biaya juga jadi masalah. Ini karena disebabkan kita tidak percaya teknologi. Selain itu juga kadang kalau pakai komputer kita 'siapa pegang komputer siapa pegang programnya, kena tipu lagi kita'," tandas JK. (sihc/sdtc) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda