-JAKARTA - SBY dan JK masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Keduanya saling melengkapi dalam menjalankan roda pemerintahan dan tidak ada yang lebih dominan. "Sebetulnya, mereka sebagai duet saling melengkapi. Masing-masing punya kelebihan. Kalau digabungkan menjadi duet yang komplementer. Jadi sangat sinergis," kata Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Rully Chaerul Azwar, kepada detikcom, Kamis (27/11/2008).
Menurut dia, JK selalu berkoordinasi dengan SBY dalam menjalankan tugasnya. "Jadi nggak mungkin jalan sendiri. Mereka bagi tugas. Saya ingin meluruskan jika ada berita yang menyebutkan keberhasilan pemerintahan itu karena SBY, itu tidak fair. Harus dikatakan keberhasilan SBY-JK," papar dia.
Setelah JK dikatakan The Real President, apa sudah memutuskan bakal memasang JK sebagai capres? "Kita belum memutuskan, dan masih konsisten dengan pemilihan legislatif. Setelah itu, baru melihat peta politik, elektabilitas kandidat dan diambilah keputusan," beber Rully.
Ketika ditanya soal popularitas JK yang jeblok, Rully menjelaskan, penyebabnya kemungkinan lantaran JK tidak peduli pada popularitas semata."JK pemimpin yang melaksanakan tindakan demi kepentingan rakyat. Kalau ada tindakan yang harus diambil demi keselamatan rakyat, dia tidak peduli populer atau tidak. Dia pekerja cepat dan berani pasang badan jika itu dianggap baik untuk rakyat. Biar masyarakat yang menilai. Popularitas itu kan hanya jangka pendek," kata pria bergelar doktor ini. (sihc/sdtc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih