KCI - JAKARTA:
Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah mencatat penambahan kasus baru
per-hari lebih tinggi dari DKI Jakarta, Minggu (28/6/2020). Selain itu tercatat
juga pasien sembuh per-hari pada tiga daerah itu lebih rendah dari kasus baru.
Berbeda dengan Jakarta yang pasien sembuh lebih banyak dari kasus baru.
Jatim
tetap menjadi provinsi tertinggi yang
positif terpapar pandemi virus corona (Covid-19) setelah mencatat penambahan
kasus baru 330 orang. Sedangkan DKI Jakarta yang sampai Kamis (25/6/2020)
selalu berada di posisi teratas kasus positif kini menjadi provinsi dengan
pasien sembuh terbanyak secara nasional.
Pemerintah
Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugus Tugas
Nasional) mencatat dengan penambahan 330 kasus baru maka Jatim terus berada di
posisi teratas jumlah positif secara nasional dalam tiga hari ini. Jatim juga
yang tertinggi dalam penambahan kasus baru per-hari Minggu. Setelah itu untuk
lima provisnsi tertinggi kasus baru muncul Sulawesi Selatan kasus baru 192, Jawa Tengah 188, Jakarta 125 dan Kalimantan Selatan 73.
Data
juga menunjukkan, di Jatim, Sulsel, dan
Jateng pasien sembuh per-hari lebih rendah dari kasus baru. Di Jatim yang
sembuh 101 orang, Sulsesl 60 dan Jateng 14 sembuh.
Juru
Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, Jakarta mencatat
pasien sembuh lebih tinggi dari kasus baru bersama Kalsel. Di Jakarta yang
sembuh dalam 24 jam terakhir 255 orang. Kalsel melaporkan 80 sembuh.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34
Provinsi di Tanah Air, Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh
tertinggi yakni 5.865. Untuk lima provinsi teratas berikutnya Jatim sebanyak 3.720, Sulsel 1.718, Jawa Barat
1.520, Jateng 1.066.
Gugus
Tugas Nasional mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per
hari Minggu (28/6/2020) totalnya menjadi 54.010 setelah ada penambahan sebanyak
1.198 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 22.936 setelah ada penambahan
sebanyak 1.027 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.754 dengan
penambahan 34.
Adapun
akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen
sebanyak 17.230 pada hari sebelumnya, Sabtu (27/6/2020) dan total akumulasi
yang telah diuji menjadi 770.600 Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan
menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test
Cepat Melokuler (TCM) di 101 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan
TCM) di 262 lab.
Berdasarkan
data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 7.067 dan
jumlah yang akumulatifnya adalah 456.636. Dari pemeriksaan keseluruhan,
didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.198 dan negatif
5.869 sehingga secara akumulasi menjadi positif 54.010 dan negatif 402.626.
"Positif
meningkat sebanyak 1.198 sehingga totalnya adalah menjadi 54.010," kata Yurianto dalam keterangan resmi di Media
Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Menurut
Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada
beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada
beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang
masih dipantau ada sebanyak 47.658 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang
masih diawasi ada 14.712 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 448
kabupaten/kota di Tanah Air. ***
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih