coia

Menu

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19

Peduli Wartawan Terdampak Covid-19
Anda memiliki kepedulian pada wartawan kami yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19)? Salurkan kepedulian dan kasih Anda dengan mengirimkan donasi ke * BANK BCA NO REKENING 2291569317 * BANK BNI NO REKENING 0428294880 * BANK BRI NO REKENING 0539-01-008410-50-1 Semoga Tuhan YME membalas dengan rezeki yang bertambah.

Pencarian

Kamis, 25 Juni 2020

Salak Indonesia Kembali Jadi Primadona Di Kamboja Setelah Terhadang Covid-19


KCI - PHNOM PENH: Pandemi Covid-19 menyebabkan Salak Indonesia sempat berhenti beredar di Kamboja selama kurang lebih tiga bulan karena terbatasnya maskapai penerbangan. Namun demikian, sejak pertengahan Juni 2020 lalu, buah yang menjadi primadona, utamanya bagi kalangan kelas menengah ke atas Kamboja ini, dapat kembali eksis.

KBRI Phnom Penh dalam rilisnya Kamis (24/6/2020) melaporkan, pada 12 Juni 2020, Salak KAK Trading Co., Ltd, sebagai salah satu importir salak Indonesia di Kamboja berhasil mengirimkan lima ton salak dari Indonesia dengan menggunakan pesawat kargo khusus. Pada 25 Juni 2020, rencananya akan ada pengiriman kembali dengan jumlah yang sama.

“Kami sangat bersyukur dan mengharapkan agar situasi segera membaik dan pengiriman salak dari Indonesia ke Kamboja seterusnya dapat berjalan lancar,” ungkap Managing Director Salak KAK, Touch Phakdey.

“Di Kamboja, salak Indonesia diminati bukan hanya karena rasanya yang enak, manis serta kaya zat besi dan serat, buah tropis ini juga memiliki ‘added value’ karena dapat dijadikan buah tangan. KBRI juga kerap kali menjalankan ‘diplomasi salak’ dalam berbagai kesempatan,” kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng.



Pada periode Januari hingga pertengahan Maret 2020, ekspor salak pondoh dari Indonesia ke Kamboja tercatat sejumlah 90 ton. Sementara itu, pada tahun 2019, total salak yang dijual di Kamboja mencapai 680 ton, di mana 480 ton berasal dari Indonesia. Salak tersebut didistribusikan di supermarket, minimarket bahkan di pasar-pasar tradisional yang berada di Phnom Penh dan beberapa wilayah lain seperti Banteay Meanchey, Preah Vihear, Kampong Cham, Svay Rieng, Kampot, Kampong Som, Kampong Chhnang, dan Battambang. 

Selain salak, buah segar lain yang berpotensi untuk masuk pasar Kamboja antara lain adalah jeruk dan manggis. Buah dengan kandungan vitamin yang tinggi tersebut, juga sering digunakan untuk persembahan pada upacara keagamaan di Kamboja, sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha.

“KBRI terus berupaya memperkenalkan berbagai produk potensial Indonesia yang dibutuhkan di pasar Kamboja. Hal ini antara lain dilakukan dengan melibatkan pengusaha Indonesia atau distributor produk Indonesia di Kamboja pada berbagai kegiatan promosi perdagangan seperti pameran dagang baik, yang diselenggarakan KBRI, maupun pemerintah setempat. Upaya ini juga dilaksanakan bersama-sama dengan anggota Indonesia-Cambodia Business Club (ICBC), suatu wadah untuk bertukar informasi bagi komunitas bisnis Indonesia-Kamboja,” lanjut Dubes RI.  (
 ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih

BERKARYA UNTUK BANGSA & NEGARA

Situs KIta CInTA (Kita Cinta Tanah Air) Indonesia kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia yang cinta tanah air dimana pun berada. Kami menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini. Baik itu tulisan maupun foto tentang pejabat partai, daerah, negara termasuk ativitas partai, pemerintahan mulai dari Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Juga segala kegiatan yang berkaitan dengan kenegaraan. Caranya, kirim karya tulis atau foto Anda ke e-mail: aagwaa@yahoo.com.

Komentar Anda