* PRESIDENTIAL *
Sumber Asli --
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, digadang-gadang maju sebagai Calon
Presiden (capres) alternatif di Pilpres 2014. Beberapa pihak menilai Sri
Sultan memiliki berbagai kelebihan dibanding tokoh lain yang saat ini
muncul sebagai capres.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Masyarakat Aceh Serantau (Himas) Darmawan di Medan, dan Abu Hasan aktivis asal Lampung yang juga Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Lampung, Selasa (6/5/2014).
Darmawan menjelaskan, capres yang mencuat saat ini tersandera oleh berbagai Isu. Jokowi, Parbowo dan Aburizal Bakrie (ARB) dan orang-orang disekelilingnya terkait pelanggaran hukum di negeri ini.
�Jokowi dianggap lebih aman dari berbagai isu, namun kesan kutu loncat dan tebar pesona lebih dominan pada Jokowi. Dia sebenarnya belum menunjukkan hasil apapun di DKI Jakarta selama dua tahun belakangan. Macet, banjir dan masalah sosial lainnya belum teratasi, namun sudah mencalonkan diri sebagai capres,� ujar Darmawan seperti dilansir beritasumut.com, Selasa (6/5/2014).
Sri Sultan Hamengku Buwono X yang saat ini menjabat Gubernur DIY, dinilai Darmawan sebagai sosok yang tepat menjadi Capres alternatif. Pasalnya, track record Raja Jawa ini sangat minim dari berbagai isu miring, berpengalaman sebagai tokoh dalam mengelola keberagaman, dan Kesultanan Yogya telah teruji kecintaannya terhadap NKRI sejak jaman kolonial.
Ditempat terpisah, Abu Hasan, Aktivis asal Lampung ini menyambut baik wacana pencapresan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurut Sekretaris Bapilu PKPI Provinsi Lampung ini, Sri Sultan merupakan sosok yang bersih, kerakyatan dan berhasil dalam membangun Jogjakarta.
�Sri Sultan sosok yang tepat untuk kondisi saat ini. Dia akan menjadikan budaya sebagai panglima. Revitalisasi budaya merupakan elemen penting yang mengawali kebangkitan sebuah peradaban. Guna mengembalikan peradaban Indonesia yang saat ini dikepung kepentingan uang, budaya menjadi senjata ampuh yang harus digunakan,� terang Abu Hasan.
Jika menjadi Presiden, Sri Sultan akan melakukan empat peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jelas Abu Hasan.
�Pertama, kebudayaan sebagai pengikat cita-cita, kebersamaan dan rasa kebangsaan, kedua memberi arah dan muatan pendidikan, ketiga sebagai media diplomasi, dan keempat dalam kaitannya dengan potensi ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,� katanya.
Namun, keinginan Darmawan dan Abu Hasan masih bergantung pada keputusan beberapa partai politik yang belum menentukan sikap di pilpres. Mungkinkah Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi Capres Alternatif ?.
-->
Hal tersebut disampaikan Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Masyarakat Aceh Serantau (Himas) Darmawan di Medan, dan Abu Hasan aktivis asal Lampung yang juga Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Lampung, Selasa (6/5/2014).
Darmawan menjelaskan, capres yang mencuat saat ini tersandera oleh berbagai Isu. Jokowi, Parbowo dan Aburizal Bakrie (ARB) dan orang-orang disekelilingnya terkait pelanggaran hukum di negeri ini.
�Jokowi dianggap lebih aman dari berbagai isu, namun kesan kutu loncat dan tebar pesona lebih dominan pada Jokowi. Dia sebenarnya belum menunjukkan hasil apapun di DKI Jakarta selama dua tahun belakangan. Macet, banjir dan masalah sosial lainnya belum teratasi, namun sudah mencalonkan diri sebagai capres,� ujar Darmawan seperti dilansir beritasumut.com, Selasa (6/5/2014).
Sri Sultan Hamengku Buwono X yang saat ini menjabat Gubernur DIY, dinilai Darmawan sebagai sosok yang tepat menjadi Capres alternatif. Pasalnya, track record Raja Jawa ini sangat minim dari berbagai isu miring, berpengalaman sebagai tokoh dalam mengelola keberagaman, dan Kesultanan Yogya telah teruji kecintaannya terhadap NKRI sejak jaman kolonial.
Ditempat terpisah, Abu Hasan, Aktivis asal Lampung ini menyambut baik wacana pencapresan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurut Sekretaris Bapilu PKPI Provinsi Lampung ini, Sri Sultan merupakan sosok yang bersih, kerakyatan dan berhasil dalam membangun Jogjakarta.
�Sri Sultan sosok yang tepat untuk kondisi saat ini. Dia akan menjadikan budaya sebagai panglima. Revitalisasi budaya merupakan elemen penting yang mengawali kebangkitan sebuah peradaban. Guna mengembalikan peradaban Indonesia yang saat ini dikepung kepentingan uang, budaya menjadi senjata ampuh yang harus digunakan,� terang Abu Hasan.
Jika menjadi Presiden, Sri Sultan akan melakukan empat peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jelas Abu Hasan.
�Pertama, kebudayaan sebagai pengikat cita-cita, kebersamaan dan rasa kebangsaan, kedua memberi arah dan muatan pendidikan, ketiga sebagai media diplomasi, dan keempat dalam kaitannya dengan potensi ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,� katanya.
Namun, keinginan Darmawan dan Abu Hasan masih bergantung pada keputusan beberapa partai politik yang belum menentukan sikap di pilpres. Mungkinkah Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi Capres Alternatif ?.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih