Berbagai upaya telah ditempuh untuk penyembuhannya baik melalui pengobatan di rumah sakit hingga alternatif. Tidak sedikit biaya yang telah dikeluarkan. Namun kondisinya tidak kunjung membaik.
Jumat (3/7/2020), Neneng yang kerap disapa Neng ini melakukan pemeriksaan ke RSUD Cibitung milik Pemkab Kabupaten Bekasi. Neng didamping orangtuanya, Siti Jamilah memeriksa ke dokter anak guna mengetahui sejauhmana bakteri yang bersarang didalam tulang belakang tersebut.
"Jika hasilnya positif, Neng harus minum obat dari dokter selama setahun," kata Siti kepada Suarakarya.id, Jumat (3/7/2020).
Neng bersama keluarganya tinggal di Kampung Rawa Sapi, RT 003/RW 010, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan. Saat berumur tujuh bulan, Neng terjatuh dari pangkuan ibunya. Selama itu, Neng hanya diurut di pengobatan alternatif. Hingga di usia 3 tahun, tulang belakang berkembang (menonjol keluar).
"Di umur 3 tahun sudah mulai terlihat tulang belakang menonjol, bentuknya tidak rata seperti normalnya tulang," kata Siti menceritakan.
Di usia 3 tahun, Neng diketahui mengalami pergeseran tulang setelah melakukan pemeriksaan rontgen di RS. Al Munthazzam, Jatimulya. Di usianya itu, dokter tak berani untuk melakukan operasi karena akan berisiko mengalami kelumpuhan.
"Waktu itu, Neng belum bisa di operasi karena usianya masih muda, dan berisiko tinggi. Jadi, anjuran dokter bisa di operasi di usia 10 tahun lebih," kata Siti.
Saat ini, siswi yang tercatat dibangku kelas IV, di SDN 04 Jatimulya, mengalami kondisi susah tidur hingga pola makan yang mengakibatkan berat badannya turun drastis. Penyebabnya yakni tulang depan dan tulang belakang semakin menonjol.
"Kondisi sekarang susah tidur, posisi miring. Berdiri juga tidak kuat lama, dan jongkok tidak bisa lama. Karena menahan rasa sakit itu.Terus pola makan juga, konsumsi apa aja Neng makan, namun perkembangan badan semakin turun. Tadinya Neng gemuk, karena ada TB tulang itu jadi 15,8 kilo di usia 11 tahun," terang Siti.
Direncanakan, Neng akan menjalani dua kali operasi menurut dr. Gatot di RSUD Cibitung. "Dari dokter anak diketahui TB tulang hasil Lab pemeriksaan darah kemarin. Kemudian, hasil diagnosanya adalah bakteri TB tulang," ujar Siti.
Neng pun dianjurkan oleh dokter harus mengkomsumsi susu tinggi kalori, telur dan buah-buahan untuk menguatkan tulang belakang. Kini harapan Siti, anak pertamanya itu dapat kembali normal seperti halnya anak-anak diusianya. ***
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih