-JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tugas yang dijalankannya sebagai pembantu presiden sesuai arahan dan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seluruh kerja yang dilakukannya merupakan hasil kesepakatan dengan Yudhoyono.
"Apa yang saya jalankan dewasa ini betul-betul menjalankan sesuai dengan arahan, keputusan dan juga tentu sesuai dengan apa yang telah disepakati dengan presiden. Tidak ada yang berlebihan," kata Kalla, dalam jumpa pers, di kantor Wakil Presiden, Jumat (28/11).
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Achmad Syafii Maarif, menyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai The Real President. Alasannya, sebagian besar tugas pemerintahan dilaksanakan oleh Kalla. Sedangkan Presiden Yudhoyono lebih berfokus pada pencitraan.
Kalla menegaskan perbedaan yang ada pada dirinya dengan Yudhoyono hanyalah soal cara kerja. Dia berdalih cara kerja itu tidak mungkin diubah karena setiap orang memiliki kekhasan. "Cara susah diubah," ujarnya.
Menurut Kalla, wakil presiden justru bersalah jika tidak menjalankan sejumlah tugas kenegaraan dan memastikan keputusan presiden terealisasi. Apalagi, konstitusi mengamanatkan wakil presiden membantu kerja presiden. Salah satu tugas yang harus dilakukannya sesuai persetujuan Yudhoyono, kata Kalla, adalah mendamaikan Aceh melalui perundingan Helsinski dengan Gerakan Aceh Merdeka.
Kalla tidak mempersoalkan pendapat Syafii soal kinerjanya yang dinilai lebih pantas dilakukan seorang presiden. "Sebenarnya lebih tepat kalau saya sendiri menilainya, ya, JK the real vice president," ujarnya. (sihc/stic) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih