-JAKARTA - Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) Letjen (Purn) Agum Gumelar menegaskan, Pepabri tidak akan memberikan dukungan kepada purnawirawan TNI yang maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
"Pepabri netral dan tidak mendukung satu pun capres dari purnawirawan TNI di Pemilihan Presiden 2009," kata Agum Gumelar kepada wartawan usai menghadiri wisuda purnawira 131 perwira tinggi TNI AD di kompleks Akademi Militer, Magelang, Selasa (11/11).
Sebelumnya, wartawan bertanya mengenai sikap politik Pepabri menyangkut niat sejumlah purnawirawan TNI, seperti mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto, mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto, dan mantan KSAL Laksmana Subiyakto, untuk maju sebagai capres di Pilpres 2009.
Agum menegaskan, Pepabri tidak memberikan dukungan kepada purnawirawan TNI yang berkiprah dalam partai politik ataupun mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2009.
"Kita hanya men-support purnawirawan TNI yang semata-mata mengabdi kepada bangsa dan negara ini," katanya.
Meski demikian, Agum mengatakan, organisasinya tidak mengeluarkan larangan terhadap para purnawirawan TNI untuk terjun dalam kancah politik.
"Saya tidak bisa mencegah karena itu hak masing-masing, itu hak asasi manusia seseorang, kita semua punya hak yang sama dalam berpolitik di negeri ini," katanya.
Ia hanya berharap, para purnawirawan TNI dalam kiprahnya baik di jalur partai politik maupun wadah organisasi lainnya tetap membawa jati diri sebagai prajurit Sapta Marga dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya.
Mereka yang sudah pensiun atau tidak berdinas aktif lagi di TNI, katanya, sebagai kekuatan moral bagi upaya memajukan bangsa dan negara pada masa mendatang.
"Pepabri mengimbau semua purnawirawan TNI untuk tetap menjaga jati dirinya sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit, prajurit Sapta Marga," katanya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo juga menegaskan, TNI tetap menjaga netralitas dengan cara tidak memihak kepada salah satu partai politik atau calon presiden.
"TNI tetap konsisten untuk netral dalam berpolitik yang artinya tidak berpihak kepada salah satu partai politik atau golongan atau kelompok," katanya.
Para purnawirawan TNI, katanya, bisa mengabdikan diri di berbagai bidang kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, serta memberikan berbagai masukan bagi perkembangan dan kemajuan TNI AD.
Di tempat terpisah, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku dirinya tidak memiliki keinginan menjadi penguasa atau berambisi menjadi presiden. Minatnya menjadi capres pada Pemilu 2009 hanya dilandasi untuk mengabdi kepada rakyat.
"Di republik ini susah, yang ada hanya keinginan berkuasa dan menjadi penguasa. Karena itu, saya tak ambisi untuk merebut kekuasaan, saya hanya mau mengabdi," ujarnya.
Sultan mengatakan, dirinya tidak berani mengatakan lebih baik dari capres yang lain. Namun, menurut dia, apa artinya capres selalu melontarkan ingin mengubah nasib rakyat, realitanya rakyatnya tak pernah mengalami perubahan.
"Mestinya tanya ke rakyat, apakah mau berubah? Kalau mau, carilah pemimpin yang membawa perubahan. Pemimpin itu harus mau berubah, memihak ke rakyat," katanya.
Sultan mengajak mereka yang tidak tahan akan kondisi tersebut untuk bersama-sama dengannya menentukan perubahan di Pemilu 2009. Langkah dirinya untuk menjadi capres karena sudah tidak tahan lagi menghadapi reformasi yang sudah 10 tahun berjalan namun tidak menghasilkan perubahan apa-apa.
Sementara itu, Koordinator Tim Pelangi Perubahan (Tim Sukses Sri Sultan HB X), Sukardi Rinakit, menegaskan, Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak akan meninggalkan Partai Golkar meskipun sudah menyatakan siap untuk maju sebagai calon presiden dan sudah dicalonkan oleh Partai Republika Nusantara (RepublikaN). (ssko) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih