* PRESIDENTIAL *
Sumber Asli --
Direktur Political Institute PolcoMM Institute Heri Budianto
mengatakan, berdasarkan riset akseptabilitas yang dilakukan PolcoMM
Institute 3 April lalu, memang publik menilai Muhammad Jusuf Kalla (JK)
paling pantas berpasangan dengan calon presiden (capres) dari Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi).
“Keduanya akan saling mengisi di pemerintahan,” ujar Heri dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/5/2014).
Heri yang juga pengamat politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) menambahkan, dan untuk JK sendiri diharapkan akan menjadi jembatan pemerintah dengan parlemen dan menjaga stabilitas pemerintahan nantinya.
“Jika duet ini benar-benar terwujud, dan memenangi pilpres (pemilihan presiden) maka menariknya adalah Golkar juga akan ada dalam koalisi ini,” jelasnya.
Namun, dalam pilpres pun diyakinkan Heri, Partai Golongan Karya (Golkar) akan terpecah dengan majunya Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini. Sebab, dalam kontestasi politik, jika partai bernuansa kuning tersebut tetap mengajukan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capres.
Diketahui bahwa JK memiliki basis dukungan kuat di akar rumput di Golkar khususnya di wilayah timur. Kemudian JK juga memiliki pengaruh di beberapa tokoh Golkar yg saat ini ada di struktural atau kepengurusan DPP Golkar, khususnya tokoh-tokoh muda.
-->
“Keduanya akan saling mengisi di pemerintahan,” ujar Heri dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/5/2014).
Heri yang juga pengamat politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) menambahkan, dan untuk JK sendiri diharapkan akan menjadi jembatan pemerintah dengan parlemen dan menjaga stabilitas pemerintahan nantinya.
“Jika duet ini benar-benar terwujud, dan memenangi pilpres (pemilihan presiden) maka menariknya adalah Golkar juga akan ada dalam koalisi ini,” jelasnya.
Namun, dalam pilpres pun diyakinkan Heri, Partai Golongan Karya (Golkar) akan terpecah dengan majunya Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini. Sebab, dalam kontestasi politik, jika partai bernuansa kuning tersebut tetap mengajukan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capres.
Diketahui bahwa JK memiliki basis dukungan kuat di akar rumput di Golkar khususnya di wilayah timur. Kemudian JK juga memiliki pengaruh di beberapa tokoh Golkar yg saat ini ada di struktural atau kepengurusan DPP Golkar, khususnya tokoh-tokoh muda.
-
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuangkan ide, saran, masukan, kritik Anda di sini untuk membangun Indonesia yang jaya dan sejahtera. Bebas dan demokratis. Tapi jangan spam dong... Terimakasih